Tuesday, November 17, 2009

Antara Syukur dan Sabar

Saudaraku... syukur merupakan sikap yang menuntut pada anugrah, bagaimana Rosulullah tetap melakukan mujahadah (kesungguhan) dalam beribadah walau beliau telah mendapat jaminan terampuninya dosa baik yang sudah lalu atau yang akan datang, itu karena beliau mensyukuri ni'mat Tuhan itu.

Saudaraku... sabar merupakan sikap yang dituntut oleh anugrah, bagaimana sahabat mengatakan "kami diuji bersama Rosulullah dengan kesusahan dan kami bersabar, kemudian setelah itu kami diuji dengan kesenangan hidup maka kami tidak mampu bersabar (karena terlalu riang waktu mendapat ni'mat). (tirmidzi:2464).

Saudaraku... manakah yang lebih utama dari keduanya? ketahuilah sesungguhnya seorang mu'min itu akan besar cintanya kepada Allah, dalam surat al baqoroh ayat 165 :
والذين امنوا أشد حبالله
"adapun orang2 yang beriman sangat cinta kepada Allah".

Dan ingatlah sabda Rosulullah SAW. Ketika diriwayatkan ada seorang laki laki yang datang menemui beliau dan berkata: "ya Rosulallah, saya mencintaimu", lalu Nabi SAW bersabda: "maka bersiap siaplah anda untuk faqiir", maka berkata laki laki itu: "saya mencintai Allah" maka Rosulullah bersabda: "bersiap siaplah engkau untuk mendapat bala (ujian).

Saudaraku... ingatkah kalian pada sosok pemuda yang kaya, tampan, santun dan cerdas? Dialah sahabat Mus'ab bin Umair, duta pertama islam ke madinah, di takhrij oleh Abu Na'im di dalam kitab Hilyatu Al awliya'u dengan sanad baik, bersabda Rosulullah SAW ketika melihat Mus'ab Bin Umair berjalan kearah Nabi dengan pakaian dari kulit kambing kibas: "lihatlah orang ini (Mus'ab Bin Umair) yang telah Allah sinari hatinya, sungguh telah aku saksikan dia ditengah orang tuanya dengan sajian makanan dan minuman yang paling baik, maka cintanya kepada Allah dan Rosul-Nya mengajak dia pada keadaan seperti yang kalian lihat".

Saudaraku... fahamilah ayat dan dua hadits di atas dengan kejernihan hatimu, bahwa cinta tidak akan lahir tanpa dorongan rasa syukur kita kepada Allah, mencintai Allah dan Rosul-Nya berarti kita telah mensyukuri ni'mat Tuhan berupa syari'at islam, dan konsekwensi cinta ini adalah kesiapan mental untuk mengikuti cara hidup Rosulullah dengan kefaqirannya, begitu juga harus siap dengan ujian ujian dari Allah yang kesemua ini kita dituntut untuk sabar.

Saudaraku... ringkasnya, kedudukan syukur dan sabar bagi stiap mu'min memang tidak dapat dipisahkan, namun bila pertanyaannya mana yang lebih utama dari keduanya, maka syukur lebih utama bagi orang orang yang telah kuat iman dan tinggi ma'rifatnya pada Allah azza wa jalla dengan tanpa harus menyepelekan nilai sabar. Wallahu a'lam bi shawab.

No comments:

Post a Comment