Tuesday, November 17, 2009

Nabi SAW,Membiarkan Ahmadiyah?

“Tatkala saya tengah tidur, didatangkanlah (dalam mimpi) simpanan-simpanan bumi, lalu diletakkan pada telapak tanganku dua gelang emas, maka keduanya terasa berat bagiku. Lalu Alloh mewahyukan kepadaku: “Tiuplah!” Maka kutiup kedua gelang itu lalu keduanya lenyap. Aku menakwilkan kedua gelang itu dengan dua pendusta besar yang aku berada di tengah antara keduanya, yaitu: pendusta di Shan’a` (Yaman) dan pendusta di Yamamah.”

Dalam riwayat Turmudzi disebutkan: “Salah satu dari keduanya bernama Musailamah orang Yamamah, dan al-‘Ansi orang Shan’a`.” (hadits shahih)

  • Keterangan:
  1. Musailamah dan Aswad al-‘Ansi adalah dua orang yang mengaku sebagai nabi di saat Nabi Muhammad saw masih hidup.
  2. Musailamah berkirim surat kepada Nabi Muhammad saw yang isinya antara lain: “Amma ba’du, dari Musailamah utusan Alloh kepada Muhammad utusan Alloh. Sesungguhnya bumi ini dibagi dua; separoh untukmu dan separuh untukku.”
  3. Surat tersebut dibalas oleh Nabi Muhammad saw: “Amma ba’du, dari Muhammad Rasulullah kepada Musailamah si pendusta besar. Sesungguhnya bumi ini milik Alloh. Dia mewariskannya kepada siapapun yang Dia kehendaki.”
  4. Nabi Muhammad saw membiarkan hidup Musailamah; tidak membunuhnya. Bahkan kedua utusannya pun juga dibiarkan hidup padahal melecehkan di hadapan Nabi saw. Dalam hadits shahih:

عَنْ نُعَيْمٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَهُمَا حِينَ قَرَأَ كِتَابَ مُسَيْلِمَةَ مَا تَقُولَانِ أَنْتُمَا قَالَا نَقُولُ كَمَا قَالَ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ لَوْلَا أَنَّ الرُّسُلَ لَا تُقْتَلُ لَضَرَبْتُ أَعْنَاقَكُمَا. (د 2380: صحيح)

Rasulullah saw berkata kepada dua utusan Musailamah tatkala membaca surat dari Musailamah: “Apa pendapat kalian berdua?” Dijawab, “Kami berpendapat seperti pendapat Musailamah.” Beliau menegaskan, “Ingatlah! Demi Alloh, seandainya tidak karena para utusan itu tidak boleh dibunuh, sungguh telah kupukul tengkuk kalian berdua!”

JADI:

Ahmadiyah telah ada sejak masa Nabi saw, namun dalam bentuk pengikut setia Musailamah al-kadzdzab; yang sebanding dengan Mirza Ghulam Ahmed al-Kadzdzab.

APA SIKAP ISLAM TERHADAP MUSAILAMAH

(baca: Ahmadiyah kuno)?

  • Sikap FPI: Pukuli Ahmadiyah atau pembelanya.

Benarkah sikap ini? TIDAK(?)! Karena:

  • Sikap SAHABAT NABI SAW adalah:

Sayyidina Abu Bakr ra mengirim pasukan besar untuk membasmi habis Musailamah. Setelah Musailmah mampus, semua jemaat “ahmadiyah”nya diminta bertobat. Banyak dari mereka yang bertobat dan kembali kepada Islam yang benar. Tidak kurang ISTRI MUSAILAMAH pun juga ikut bertobat dan membaguskan Islamnya. Alhamdulillah.

Demikianlah sikap Islam terhadap jamaah ahmadiyah kuno pembebek Mirza Ghulam Ahmad. Jadi mereka yang mbandel DIBASMI DENGAN PEDANG, sedangkan yang mau tobat dipersilakan hidup di atas bumi ciptaan Alloh Swt. Itulah fakta sejarah.

Wallahu A’lam bis shawab. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

No comments:

Post a Comment