sahabat Semuanya,
fikiran kita terbiasa untuk melakukan sesuatu karena alasan yang bisa kita lihat dan kita rasakan dengan cepat, dan cenderung bermalas-malas kalau alasan kita bertindak tidak visible di mata kita.
Ketika Allah menjanjikan Surga, kita masih malas untuk beramal karena surga belum visible dimata kita.Ketika dahsyatnya Neraka Belum visible dimata kita, kita banyak sekali melakukan dosa.
Sebenarnya disinilah kwalitas Iman kita diuji, maka berbahagialah orang yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT padahal tidak melihatnya, berbahagialah orang-orang yang bisa menjaga segala fikiran yang terbersit dalam hatinya karena meyakini Allah maha tau isi hati kita.
Sahabat Semua Begitu banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita, bahkan sampai tak terhitung jumlahnya baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari, dan kalau mau jujur kita cenderung lebih banyak tidak menyadarinya.
Setelah sekian banyak nikmat itu kita terima, masihkah kita pamrih untuk melakukan pengabdian kita kepada Allah SWT? masihkah kita berniat mau menggadaikan amalan ibadah kita dengan harga yang sedikit?
Allah menjanjikan kemewahan Surga Dengan ridho dan rahmatnya bagi orang-orang yang beriman dan beramal soleh yang beribadah kepad-NYA dengan ikhlas, mengapa kita tidak pernah termotivasi dengan surga Allah hanya karena belum visible dimata kita , padahal apa yang belum visible itu pasti ada 100% benar benar ada, dan kitapun yakin akan hal itu.
Tapi.. Allah cukup mengerti apa yang menjadi ganjalan manusia, sebagian Allah turunkan balasan pahalanya di dunia karena ridho dan rahmatnya, bagi manusia-manusia yang beriman dan beramal soleh yang beribadah dengan ikhlas tanpa mengurangi haknya di akhirat kelak. Agar manusia bertambah imannya dan bersyukur kepada Allah SWT.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan taqwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama,
"Allah akan mengadakan jalan keluar baginya." Artinya, Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan dunia maupun
akhirat. Kedua, "Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."
ARTINYA, ALLAH AKAN MEMBERINYA REZEKI YANG TAK PERNAH IA HARAPKAN DAN ANGANKAN.
Inilah rezeki bagi orang-orang yang ikhlas yang tidak mengharapkan apapun kecuali ridho allah semata.
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda :
Sesungguhnya Allah berfirman, “wahai anak Adam, BERIBADAHLAH SEPENUHNYA KEPADA-KU (beribadah dengan ikhlas), niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)."
Namun Bagi manusia yang beribadah hanya ingin keuntungan dunia, atau ingin disegerakan balasannya di dunia. Allah juga mengerti... dan tidak akan merugikan manusia... Allah penuhi keinginannya di dunia, namun Allah tidak memberikan bagiannya di Akhirat, disebabkan mereka beribadah tidak dengan hati yang ikhlas.
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan duniawi dengan segala kemewahannya, akan Kami penuhi upah kerjanya, tanpa dikurangi sedikitpun juga. Orang-orang itu nanti di akhirat tidak akan mendapat apa-apa, kecuali api neraka. Sementara hasil karyanya di sana menjadi nihil saja. Percumalah apa yang mereka kerjakan itu! (Q.S. Hud ayat 15-16)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Umat ini diberi kabar gembira dengan kemudahan, kedudukan dan kemulian dengan agama dan kekuatan di muka bumi, juga akan diberipertolongan. Barangsiapa yang melakukan amalan akhirat untuk mencari dunia, maka diatidak akan memperoleh satu bagian pun di akhirat (HR. Al-baihaqi)
tanda seseorang dalam beramal hanya ingin menggapai tujuan dunia. Jika dia diberi kenikmatan dunia, dia ridho. Namun, jika kenikmatan dunia tersebut tidak kunjung datang, dia akan murka dan marah. Dalam hatinya seraya berujar, “Sudah sebulan saya merutinkan shalat malam, namun rizki dan usaha belum juga lancar.” Inilah tanda orang yang selalu berharap dunia dengan amalan sholehnya.
Sahabat semuanya, ketika Allah memberikan rezeki kepada kita, keberlimpahan harta dan perhiasan dunia, maka wajib bagi kita intropeksi diri :
"JANGAN-JANGAN APA YANG KITA TERIMA ADALAH FASILITAS YANG ALLAH SEGERAKAN DI DUNIA KARENA DI AKHIRAT KITA TAK AKAN PERNAH MENDAPATKANNYA LAGI."
Sahabat Semuanya:
BERIKUT ADALAH RUMUS MATEMATIKA IKHLAS:
VARIABELNYA ADALAH
LAILAHAILALLAH = 1
LAHAULA WALAKUWWATA ILLABILLAHIL ALIYYIL ADZIM = 0
1 mewakili : 1 Tujuan hanya Kepada Allah saja
0 mewakili : sikap tawadhu, tawakal , serta penyerahan diri secara total kepada Allah, mengakui bahwa tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah, dan hanya kepada Allahlah kita bergantung
1 / 0 = TAK TERDEFINISI
Jadi hanya Allah yang tau balasan bagi orang-orang yang ikhlas, outputnya gak bisa diukur saking tak terhingganya kasih sayang Allah SWT, sedangkan Pamrih bisa diukur outputnya yakni sebatas apa yang dapat manusia usahakan.
akhirnya mudah mudahan sabda nabi berikut ini menjadi bahan renungan kita semua :
“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7/139)
Sahabat, ikhlashkan selalu niat kita ketika kita beramal. Murnikanlah semua amalan hanya untuk menggapai ridho Allah. Janganlah niatkan setiap amalan hanya untuk meraih kenikmatan dunia semata. Ikhlaskanlah amalan tersebut pada Allah, niscaya dunia juga akan engkau raih.
YAKINILAH INI!
Semoga Allah selalu memperbaiki aqidah dan setiap amalan kaum muslimin. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus.
Amin Ya Allah ya Rabbal "alamin
Tuesday, November 17, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment