Tuesday, November 17, 2009

Definisi Tasawuf

Imam Ghazali berkata: "tasawwuf memiliki dua perantara: istiqomah dengan Allah dan ketenangan bersama manusia, barang siapa istiqomah dengan Allah serta membaguskan akhlak dengan manusia dan bermuamalah penuh kelembutan, dialah sufi, istiqomah dengan Allah berarti menebus kebahagiaan dirinya untuk orang lain, dan berbaik budi pekerti pada manusia berarti tidak membebani manusia dengan keinginan keinginan kita tapi sebaliknya membebani diri sendiri dengan hajat orang lain sejauh tidak menyalahi syari'at".

Habib Abdullah Bin Alawi Alhaddad dalam kitabnya tasbitul fuad mengatakan: "jalannya tasawwuf itu satu (walau terbilang banyak) yaitu: melawan kehendak nafsu dan keluar dari setiap perkara yang mengundang kehendak nafsu, dan ini merupakan perkara yang tidak mudah.


Masih perkataannya beliau: "tasawwuf adalah cara untuk keluar dari akhlak yang jelek dan menuju akhlak yang baik, seorang sufi adalah orang yang bersih hatinya dari segala kotoran, dan penuh dengan ta'bir, cukuplah allah saja baginya, dan baginya sama saja antara emas dan tanah.

Di dalam kitab majmu' dikatakan: "orang yang bersih perbuatan, perkataan, niat dan akhlaknya dari keburukan sifat riya, selamat dari segala sesuatu yang dapat memancing murka Allah, tunduk bathin dan dzohirnya pada ta'at kepada Allah dengan berpaling dari selain Allah, memutuskan perkara yang dapat menyibukkan dirinya dari taat kepada Allah seperti keluarga, harta, syahwat, kelebihan dan hawa nafsu, yang semua itu dibarengi dengan ilmu dan ittiba pada alquran dan alhadits serta petunjuk salafu soleh, inilah yang disebut dengan sufi.


Berkata Sayyid Ali Bin Hasan Al attas: "hakikat tasawwuf ada pada dua perkara, keselamatan hati dan kebaikan budi pekerti, tidaklah awliya mendapatkan anugrah yang mulia dengan banyaknya shalat dan puasa tapi dengan bersihnya hati dan lembutnya budi pekerti.


Berkata Syaikh Al imam As suhrowardi: "tasawwuf permulaannya adalah ilmu, pertengahannya adalah amal dan akhirannya adalah anugrah. Dengan ilmu terbukanya setiap maksud, dengan amal membantu atas usaha untuk mendapatkannya, dengan anugrah mengantar pada tujuan akhir".


Perkataan para Imam dan aarifin: "tasawwuf adalah Ilmu perbuatan, bukan ilmu perkataan, yaitu berhiasnya seseorang dengan keluhuran akhlak yang dicontohkan oleh sunnah Nabi, oleh karena itu dikatakan bahwa orang yang menjalankan tasawwuf adalah orang yang meniti setiap kebaikan akhlak budi pekerti serta meninggalkan keburukan adab dalam pribadi.

No comments:

Post a Comment