Tuesday, November 17, 2009

Menggapai Surga (Part I)

بسم الله الرحمن الحيم
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang hanya kepadanya kita menghambakan diri dalam beramal, tiada kesempurnaan yang dapat kita miliki dalam beribadah kecuali dengan Taufiq-Nya, Dzat Dzu Taufiiqi wal kamaal.
Saudaraku... Demi cinta kita kepada Allah dan Rosul-Nya, marilah kita saling berwasiat, terhadap kebaikan dan menetapi kesabaran, tiada lain usaha ini adalah untuk menggapai apa yang menjadi puncak harapan setiap insan.


Allah berfirman di dalam surah al mu'minun ayat 1 : قد افلح المؤمنون "sesungguhnya beruntunglah orang orang yang beriman", Allah mengabarkan berita keberuntungan bagi orang orang mu'min dengan memakai huruf "قد" ini mengandung pengertian litahqiq (penguat) khabar tersebut, dan pada ayat selanjutnya Allah menjabarkan siapa orang orang mu'min itu? Yaitu :

1. Orang yang khusyuk dalam sholatnya.
Khusyuk dalam sholat merupakan hal yang menentukan derajat ma'rifatnya seseorang kepada Tuhannya, lalu bagaimana kita dapat khusyu jika kita tidak mengenal Allah dalam hak dan kewajiban? Bagaimana kita dapat khusyu jika kita tidak faham akan ibadah yang kita lakukan?


Saudaraku... Bahwa telah diriwayatkan dari ibnu mas'ud rodhiyallahu 'anhu berkata : "saya bertanya pada Rosulullah, amalan apa yang terbaik? berkata Rosulullah: shalat tepat pada waktunya. Kemudian berkata lagi ibnu mas'ud: lalu apa lagi? Berkata Rosulullah: berbakti pada kedua orang tua. Kemudian berkata lagi ia: lalu apa lagi? Rosulullah menjawab: berjihad di jalan Allah."


Sungguh shalat menempati urutan pertama dari kebaikan yang dijelaskan oleh sabda Rosulullah, berkata Imam Nawawi rahimahullah di dalam syarah kitab al muhadzab : "madzhab (pendapat) yang benar dan masyhur bahwa sholat adalah ibadah yang paling baik dibanding puasa dan seluruh ibadah dzohir (ibadah amaliah)"
Dan riwayatnya lagi "bahwa ada seorang pemuda yang mendatangi Rosulullah lalu dia menceritakan bahwa dia telah mencium seorang wanita, maka turunlah wahyu surat hud ayat 114 :
واقم الصلا ة طرفي النهار و زلفا من الليل
ان الحسنات يذهبن السيئات
"dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari pada malam, sesungguhnya perbuatan perbuatan yang baik itu menghapus dosa." lalu pemuda itu berkata: apakah ayat ini turun untuk saya ya Rosulallah? Beliau menjawab: untuk semua ummatku.


Jumhur ulama beristidlal bahwa kebaikan itu terkumpul dalam shalat, dari ibadah bersesuci (wudhu), membaca al quran, berdzikir dan berdoa. Dan juga karena konsekwen dari ibadah ini bagi yang meninggalkannya maka harus diperangi, ini menunjukan keutamaan shalat dalam tatanan ibadah.


Masih banyak lagi hadits hadits yang berkaitan dengan bab sholat, saya mencukupkan sampai disini saja untuk meringkas pembahasan.


Lalau Syarat yang Allah gariskan dalam keberuntungan orang yang sholat adalah yang menjaga kekhusyu'annya, khusyu dimaknai tawadhu' dalam tafsir jalalain, khusyu dalam sholat berarti orang yang menjalankan sholat tidak lepas dari syarat iman dan ihsan, dengan penuh keyakinan, dan selalu muroqobah (merasa diperhatikan Allah) syarat adab dan keluhuran budi pekerti, mengetahui dengan yakin tidak ada makom (derajat) melebihi kemuliaan dan kehormatan seorang hamba dalam penghambaanya pada Allah selain diwaktu sholat, hingga lahir khusyu karna Allah ta'ala.


Diriwayatkan oleh Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi sollallahu alaihi wa sallam "tiada suatu yang lebih dicintai oleh Allah dari dua tetesan (linangan) dan dua tanda (jejak), yaitu tetesan airmata karena khusyu (takut) kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir di dalam jihad di jalan Allah, dan tanda jihad di jalan Allah dan tanda dalam melakukan kewajiban dari Allah" hadits ini di takhrij oleh Imam tirmidzi dikitab jami' tirmidzi halaman 1669.


sungguh beruntunglah orang orang yang dapat khusyu dengan linangan airmata dalam menunaikan dan menjaga shalatnya, hingga terasa shalat itu merupakan kebutuhan dan kenikmatan.


Rosulullah bersabda "pada hari kiamat tiba semua mata akan menangis kecuali mata yang terpelihara dari apa apa yang di haramkan Allah, dan mata yang tidak tidur di jalan Allah, dan mata yang menangis karena khusyu (takut) kepada Allah" ditakhrij oleh Abu Na'im di dalam kitab hilyah Juz 3 hal 163. Riwayat Abu Hurairoh.


Dan sabdanya lagi " tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut pada Allah, dan tidak akan masuk syorga orang yang selalu bermaksiat" hadits ini dikeluarkan oleh baihaqi di dalam kitab asyuab juz 2 hal 233 termasuk hadits abi hurairoh. berkata rosulullah SAW "air mata pelaku maksiat yang tobat akan memadamkan murka Tuhan".


Saudaraku... Betapa sudah terlalu jauh kita dari sikap dan sifat seorang mu'min yang beroleh keberuntungan dari Allah, betapa sering kita tertinggal takbirotul ihrom dalam berjamaah, bahkan sering kita tidak mengindahkan shalat berjamaah, yang keutamaannya berlipat 27 kelipatan dibanding shalat sendirian, betapa sering kita terlena dengan khayal dan tuulul amal (berandai andai) untuk dapat menggapai derajat tinggi sebagai hamba yang dicintai Tuhan.


Berkata Al Imam Al waliy Al qudwah al haafidz Al muhaddits Al tsiqoh Syaikh penduduk syam Abu Al hasan Ahmad Bin Abi Al hiwari Al dimasyqi (164 - 246 H.) "Sebaik baik tangis adalah tangisan seorang hamba atas berlalunya waktu tanpa faidah (manfaat)".

No comments:

Post a Comment