Saturday, August 15, 2009

Kejujuran Yang Sesat

Mungkin ada rekan yang pernah mengulas mengenai acara yang ditayangkan di salah satu tv swasta mengenai seorang selebritis kita yang membuka jilbabnya setelah bertahun-tahun menggunakannya, dengan tema pernikahan yang kontraproduktif.

Tapi disini, yang saya bahas mengenai kesimpulan dari selebritis tersebut adalah mengenai kejujuran. Baik jujur terhadap diri sendiri maupun terhadap Allah SWT.

Ia mengaku dan merasa selama ini saat menggunakan jilbab, tidak merasa menjadi dirinya sendiri. Saat melihat ke cermin, dia selalu bertanya , siapa sih orang ini? Dan setiap dia muncul di event tertentu, setiap jawabannya selalu harus disesuaikan dengan kondisi dirinya yang telah berjilbab. Intinya, dia merasa tidak jujur.

Saat mendengar pengakuan tersebut, langsung saya berkata "Astaghfirullah", Apakah memang setiap manusia harus jujur dengan impulse dan godaan yang datang padanya? Apakah setiap laki-laki yang berhasrat pada perempuan yang bukan muhrimnya harus memuaskan hasratnya setiap saat pada sembarang perempuan dengan dalih "saya hanya ingin jujur saat saya berhasrat?"

Lalu bagaimana dengan kaum homoseksual, lesbian, pembunuh, pemerkosa, perampok,dll. Apakah mereka dapat menjalankan keinginannya dengan sekedar dalih "KEJUJURAN?" Jujur saya pengen berhubungan dengan sesama jenis, jujur saya pengen memperkosa si A, jujur saya pengen memukul kamu saat kesal, jujur saya pengen merampok kamu karena kesal melihat kesenjangan harta kita, dll. Itu semua adalah kejujuran, tapi apa kesemuanya itu diperbolehkan baik oleh agama maupun norma yang ada?

Kemudian mengenai pengaturan statement yang disesuaikan dengan kondisinya yang telah berjilbab, kalau statementnya memang baik, jilbab ataupun tidak, tidak mempengaruhi dari statement yang ia keluarkan. Bukankah kita memang diwajibkan untuk selalu berkata dan berkelakuan yang baik? dan ini adalah kewajiban sebagai bagian dari ketakwaan kita terhadap Allah SWT, dan bukanlah suatu pilihan yang dapat seenaknya ditinggalkan,Masya Allah..

Tapi melihat dari para host acara tersebut yang berpakaiannya pun tidak layak, si selebritis tersebut malah seperti disupport atas "kejujurannya" tersebut dan bukannya dikritisi atas sikapnya yang seenaknya menuruti hati tanpa berlandaskan etika dan agama.

Mungkin inilah yang membuat bangsa kita semakin terpuruk, hal yang dihalalkan seperti poligami,dll , pelakunya malah dihujat sedangkan saat hal yang diharamkan seperti hamil di luar nikah dan buka-buka aurat malah disanjung dengan dasar "KEJUJURAN". Naudzubillah min Dzalik....

No comments:

Post a Comment