tidak mudah menjadi istri yang sabar menghadapi suami, sebagaimana tidak mudahnya menjadi suami yang sabar menghadapi hal-hal yang tidak disukai dari istrinya. Saya kira sama-sama beratnya. Tidak jarang kita menemukan beberapa kekurangan yang tidak kita sukai dari pasangan kita, tetapi Allah memberikan kebaikan pada beberapa aspek yang lainnya. Saya kira tidak seorangpun yang akan memperoleh kepuasan yang sempurna dari dari pasangannya di dunia.
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيراً
“…. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS. An-Nisa’ [4]: 19)
Allah menjanjikan ganti pahala yang besar bagi siapa saja dari hamba-Nya yang mampu bersabar. Oleh karenanya tidak ada cara lain selain kita harus terus meningkatkan kualitas diri dan belajar menjadi orang yang sabar.
Ibu Wdy yang shalihah
Menjadi istri yang selalu membahagiakan dan tidak membosankan suami, itu adalah salah satu ciri sebaik-baik wanita yang dijelaskan oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wa sallam.
خَيْرُ النِّسَاءِ تَسُرُّكَ إِذَا أَبْصَرْتَ، وَتُطِيعُكَ إِذَا أَمَرْتَ، وَتَحْفَظُ غَيْبَكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ (الطبرانى عن عبد الله بن سلام)
“Hal terbaik bagi seorang mukmin setelah ketaqwaan pada Allah SWT adalah (memiliki) seorang istri solehah, yaitu yang patuh jika disuruh, menyenangkan bila dipandang, membenarkan jika suami bersumpah atasnya, dan pandai menjaga diri dan harta jika suami tidak ada.”(H.R.Thabrani dari Abdullah bin Salam)
Sesungguhnya kunci utamanya adalah menghiasi diri dengan akhlaq yang mulia. Karena akhlaq yang mulia inilah yang akan melahirkan sikap dan perilaku seorang istri menjadi indah. Dengan modal akhlaq ini pula anda bersedia untuk memberikan yang terbaik buat suaminya; dalam cara bersikap, bertutur kata serta berbagai bentuk pelayanan yang lain. Tanpa hiasan akhlaq, maka segala bentuk pelayan fisik hanya menjadi kepura-puraan belaka.
Adapun secara teknis anda mesti berusaha untuk mengetahui apa yang disukai dan dibenci suami. Maka anda harus berusaha untuk melakukan hal-hal yang disukainya, sebaliknya menghindarkan dari hal yang dibencinya. Ini bisa dilakukan dengan cara menanyakan kepada suami secara terbuka tentang hal-hal yang membuatnya senang dan bahagia, atau dapat pula dengan cara memperhatikan sikap dan ekpresi suami pada saat anda pelakukan sesuatu.
Tidak ada salahnya membuat hal-hal yang menjadikan suami merasa surprise, misalnya dalam menyajikan menu makanan, penataan kamar, sambutan dan senyuman yang manis, kata-kata pujian yang menggairahkan, fariasi dalam tempat dan pose hubungan dan sebagainya.
Thursday, August 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment