Saudaraku sekalian yang berbahagia
Jangan pernah bimbang dan ragu, bahwasanya kita sebagai manusia adalah merupakan makhluq di deign oleh menjadi ciptaan-Nya yang sangat mulia dan paling sempurna dibanding dengan makhluq Allah lainnya, hal ini telah dideclear oleh Allah SWT dalam firmannya yang sudah sangat akrab dengan telinga kita :
" Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya " (QS. At Tiin :
Kita maklum bersama, bahwa disekitar ada makhluq Allah yang bernama binatang, lihat saja bentuk dan performance mereka, ada yang berkaki 2 namun sekujur tubuhnya berhiaskan rambut yang terlampau banyak, adapula yang berkaki 4 tapi coba kita cermati dengan seksama, ternyata keberadaan kepala dan bagian belakang tempat mengeluarkan kotorannya terletak sejajar sebagai identifikasi bahwa apa yang ada di otaknya tidak jauh berbeda dengan apa yang dikeluarkannya berupa kotoran.
Allah SWT. Ketika bercerita tentang Bal’am bin Ba’uro, seorang pendeta Bani isroil yang menguasai isi Alkitab, dimana ia berdoa agar Nabi Musa celaka dan mendapatkan keburukan, namun yang terjadi justru sebaliknya “ senjata makan tuan “, lidah Bal’am terjulur sampai kedadanya, demikian Jalaluddin As Suyuthi menerangkan dalam Tafsir Jalalainnya saat menngomentari QS. Al A’raf : 176, sebagai bentuk penghinaan kepada bal’am Allah menyamakan dirinya dengan seekor anjing sebagai tanda kerendahannya
" dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya
dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga).
demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami.
Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir "
coba perhatikan pula Suroh Muhammad ; 12
"Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka"
sebuah pertanyaan yang patut kita ajukan adalah, factor apakah yang menyebabkan manusia menjadi makhluq yang termulia itu…? Saudara para penempuh jalan hidayah yang saya cintai, Jika dikaji lebih dalam, ada banyak sekali factor yang mengantarkan kita sebagai manusia menempati rangking tertinggi dibanding dengan makhluq Allah lainnya, namun hanya 1 item saja yang menjadi focus note ringan ini, yaitu tentang potensi Akal yang begitu tinggi peran dan fungsinya bagi kemuliaan ummat manusia.
Saudaraku, saat Episode pertama kehidupan manusia dimulai, Allah telah menceritakan dalam Al Baqarah ; 30 – 39 disitu dipaparkan bahwa kakek kita Adam AS. menjadi mulia sehingga para Malaikatpun sujud kepadanya salah satu sebabnya adalah karena Adam dikarunia sebuah potensi yang sangat mulia yang bernama aqal yang dengannya ia bisa mengetahui nama nama / atribut alam semesta.
Itulah sebabnya betapa besar dosa orang yang minum khamr dan sejenisnya ( Narkotika, ganja dan psikotropika ), mengapa demikian ? karena benda benda haram tersebut akan berkibat fatal pada rusak dan hancurnya ni’mat besar yang berupa Akal tadi, Nabi bersabda : “ Khamr itu adalah induknya kejahatan “. Disaat yang lain Nabipun menjelaskan bahwa “ tidak ada agama bagi mereka yang tidak memiliki akal “. Bukankah pena Malaikat pun tidak bergerak untuk mencatat 'amal manusia, saat manusia itu sedang dalam keadaan tidur, masih balita ( belum ‘Aqil ) dan saat manusia kehilangan akal sehatnya / gila.
Didalam alquran sendiri berhamparan ayat dalam suroh yang berbeda, yang merangsang manusia beragama agar mau dan mampu mengoptimalkan aqal yang mereka miliki, kita sering mendengar Allah berfirman dengan kalimat : Afalaa ta’qiluun, afalaa tatafakkaruun, afalaa tatadabbaruun, dan kalimat sejenis lainnya.
Saudaraku sekalian, jika merusak 'aqal merupakan dosa yang teramat besar, maka sebaliknya, manusia yang mampu mempergunakan akal dengan sebaik baiknya, Pergi dan duduknya seseorang dalam rangka menuntut ilmu adalah salah satu aktifitas yang sangat dicintai Allah dan para malaikat-Nya. Saya yang miskin ilmu ini tidak dapat menjelaskan lebih luas tentang keutamaan ilmu dan orang yang berilmu, paling tidak ada beberapa keutamaan bisa saya tulis disini diantaranya :
- Orang yang memiliki 'ilmu akan mendapatkan kemuliaan, derajatnya tinggi karena ditinggikan oleh Allah yang maha tinggi ( QS. Al Mujadalah : 11 )
- Orang berilmu mendapat kemudahan, sebagai contoh, orang yang memiliki tahu bahwa bagi mereka yang sedang musafir menempuh perjalanan lebih dari 2 marhalah ( sekitar 90 KM.) sholat dhuhur 'ashar bisa di gabung (jama') dan tidak perlu 4 roka'at cukup 2 saja ( Qoshor ). Jika tidak bertemu air maka ia boleh bertayammum, tayammumnya cukup mengusap muka dan tangan saja. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang memilki ilmu.
- Orang yang berilmu luas akan semakin bijak menyikapi banyak persoalan, semakin dewasa menyikapi perbedaan, tidak gampang menyalahkan orang lain, mengkafirkan sesama, tidak mudah menjudge sesuatu sebagai SALAH, BID'AH, TERSESAT,SYIRIK, dll. Mohon maaf, beda dengan yang baru sekedar mengenal 1 or 2 hadits, cenderung mudah menyalahkan pendapat orang, merasa paling lurus, paling murni, paling sesuai dengan Rasul, dlsb.
- Ilmu adalah salah satu syarat utama diterima amal ibadah
- Ilmu adalah cahaya yang menerangi kegelapan
- Dan masih banyak lagi….
Menutup catatan ini, ada yang menurut hemat saya harus disampaikan yaitu ilmu yang dimaksud diatas adalah :
- ilmu yang dilandasi dengan semangat mencari ridlo Allah
- ilmu yang mampu menumbuhkan akhlaq karimah sesuai dengan ungkapan ILMU PADI semakin berisi semakin merunduk karena rendah hati
- ilmu yang dengannya akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah
- ilmu yang diamalkan sehingga bermanfaat bagi sesama bukan sebaliknya ilmu yang justru digunakan untuk membodohi orang lain. Na'udzubillaah min dzaalik.
Semoga catatan sederhana ini bermanfaat buat kita semua dalam menumbuhkan semangat dan cinta kita kepada ilmu. Ambil yang baiknya karena itu pasti dari Allah, campakkan yang buruknya karena itu pasti dri kebodohan saya… Walloohu a'lam…
Thursday, August 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment