Melekatnya cinta didalam jiwa manusia merupakan motor penggerak sekaligus penyemangat yang amat besar dalam melestarikan hidup umat manusia.
Kalau bukan karena cinta, tentu saja manusia tidak pernah terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya.Apapun hasilnya, kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, gairah kreatifitas dan apresiasi, pembangunan dan kemajuan di dunia ini.
Fenomena cinta juga merupakan pengikat paling kuat didalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, rasa empaty dengan sesama makhluk hidup juga penegakan keadilan, ketentraman, keselamatan dan keamanan disegala penjuru dunia.
Betapa banyak anjuran-anjuran dalam Islam bagi pemeluknya baik itu berupa firman Allah dalam Al-Qur`an ataupun berupa Hadits-Hadits Nabi yang memerintahkan untuk selalu menebar cinta dimana saja dan kepada siapa saja.
Cinta kepada orang tua, cinta kepada saudara yang seiman dan seakidah, cinta kepada tetangga, bahkan cinta kepada semua makhluk cipataan Allah Swt. Namun bagi seorang mukmin sejati, cinta yang palins sejati dan suci adalh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Seorang mukmin yang telah merasakan kelezatan iman dalam sanubarinya, ia aka mencurahkan segala cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dalam hal ini, Hujjatul Islam Al-Imam Muhammad bin Muhammad Al-Ghazaly punya analisa yang sangat menakjubkan. Kata Beliau, bahwa pada ghalibnya kuncup-kuncup cinta akan bermekaran dihati seseorang karena tiga perkara : 1. Al- Jamal .2. Al- Kamal 3. An Nawal
1. Al-Jamal artinya indah, elok, cantik jelita, tampan rupawan.Setiap manusia akan jatuh hati apabila melihat, mendengar sesuatu yang indah, dan jiwanya akan tertawan jika menyaksikan pesona yang terpancar dari sesuatu yang indah. Pertanyaannya sekarang, Adakah dijagad raya ini yang keindahannya, keelokannya melebihi Allah Swt Dzat yang Maha Indah, yang mengenalkan keindahan-Nya dengan aneka ciptaannya yang indah ? tidak ada sama sekali bahkan segala keindahan bersumber dari-Nya.Pantaslah Rabi`atul `Adawiyah Tokoh Shufi wanita kenamaan, karena begitu dimabuk cinta dengan Allah beliau menggubah Sya`ir :
أُحِبُّكَ حُبَّيْنِ، حُبَّ الْهَوَى # وَ حُبًّا لِأَنَّكَ أَهْلٌ لِذَاكَ
فَأَمّاَ الَّذِيْ هُوَ حُبُّ الْهَوَى # فَشُغْلِيْ بِذِكْرِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
وَأَمَّا الَّذِيْ أَنْتَ أَهْلٌ لَهُ # فَكَشْفُكَ لِلْحُجُبِ حَتَّى أَرَاكَ
فَلاَ الْحَمْدُ فِىْ ذَاكَ لِيْ # وَلَكِنْ لَكَ الحَْمْدُ فِىْ ذَا وَذَاكَ
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta rindu dan cinta karena engkau layak dicinta
Adapun hakekat cinta rindu, maka itulah kesibukanku
Dengan mengingat-Mu jauh dari siapa saja selain-Mu
Adapun hakekat cinta karena Engkau layak dicinta
Karena engkau berkenan menyingkapkan semua hijab
Sehingga aku dapat melihat-Mu
Maka, tiadalah puji bagiku pada ini dan itu
Tetapi, memang milik –Mu lah
Segala pujian segala puji pada ini dan itu
Monday, July 6, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment