Mujahiddin

Tiada gentar hati walau kematian menghadang
Kau cahaya dunia
Hatimu putih bersih
Namun kuat bagai batu karang di tengah badai gelombang
Ketegaranmu datang dari jiwa pengabdian
Pengabdian yang hanya ditujukan pada sang Khaliq semata
Tujuan hidupmu hanya mencapai ridho-Nya… merindukan cinta-Nya
Kebencian Allah adalah kebencianmu
Kesenangan duniamu telah kau gadaikan dengan janji dari-Nya
Tiada rasa takut… tiada rasa gelisah…
Karena hatimu telah kau serahkan sepenuhnya pada Yang Maha Perkasa

Duhai… hati yang tak pernah mati
Kegigihanmu dalam menegakkan kalimat Allah amatlah mempesona
Dan.. cita-citamu amatlah tinggi yaitu jihad fisabilillah

Duhai… keindahan mata memandang
Tiada kata-kata sia-sia yang terlontar dari lisanmu
Karena setiap kata adalah zikrullah
Tiada pikiran yang sia-sia yang terlintas dari benakmu
Karena keinginanmu adalah menegakkan syariat Allah dengan sebenarnya
Langkah-langkahmu tak kan pernah sia-sia
Karena bertujuan menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan
Menegakkan hukum Allah yang haq
Ku amat terpesona dengan keindahan imanmu..
Kucinta engkau karena Allah karena kecintaanmu hanya pada Allah semata

Duhai…. pemilik wajah yang putih bersih
Dan… senyum dibibir pada jasad yang tak bernyawa
Kini engkau telah sampai pada tujuanmu
Tujuan untuk mencapai kesenangan dikehidupan sesungguhnya
Kematianmu tidaklah sia-sia karena engkaulah mujahiddin sejati
Tercium aroma semerbak saat jasadmu memasuki liang lahat
Karena para malaikat telah memandikamu dengan wewangian kasturi
Janji Allah telah datang padamu
Untuk agungkanmu dengan balasan cinta-Nya
Untuk hantarkan ke surga-Nya nan abadi
Dengan permadani hijau tebal nan empuk
Yang harum semerbak dengan wewangian surga

Wahai syuhada… wahai yang tak pernah mati..
Yang tak pernah mati di hati orang-orang yang mencintai Allah
Yang selalu hidup karena cinta Allah
Allah selalu mencucuri rahmat-Nya dan rezeki yang cukup
Pada kehidupan setelah kematian… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar..