SEJARAH pasti berulang. Kebangkitan Islam yang kedua di akhir zaman sudah jelas dijanjikan oleh ALLAH melalui lidah Rasulullah SAW. Sebab itu dunia menunggu-nunggu saat terjadinya peristiwa itu. Di setiap kurun generasi baru mengharap di tangan merekalah terjadinya janji yang indah itu. Namun hingga kini belum lagi menjadi kenyataan.
Proses kebangkitan itu sudah diceritakan secara umum dalam rangkaian Hadist-Hadist yang khusus. Bermula dari Hadist yang menceritakan watak dunia waktu itu yang kembali mengulangi ciri-ciri jahiliah. Maka untuk penyelesaiannya, dijanjikan seorang Khalifah Rasulullah untuk akhir zaman yaitu Imam Mahdi (Muhammad bin Abdullah). Namun Imam Mahdi tidak datang sendirian. Beliau akan didahului oleh seorang Pemuda dari Bani Tamim yang akan menyerahkan kuasa padanya. Ciri-ciri kumpulan Bani Tamim itu juga agak masyhur di kalangan ulama-ulama Islam yang peka terhadapnya. Terdapat banyak kitab-kitab yang menceritakannya. Di antaranya Aj Jami Us Soghir 'Aqdud Durar Fi Akbaril Muntazar dan lain-lain. Masa berlakunya peristiwa itu tidak dijelaskan. Namun tempat terjadinya nyata disebut di Timur dan di Khurasan. Berikut akan saya turunkan rangkaian Hadist-Hadist tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman itu. Yakni proses kebangkitan Islam yang telah diset lengkap oleh ALLAH, untuk kembali Islamnya dunia ini sekali lagi.
Rasulullah SAW bersabda:
Telah berlaku zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman Kenabian itu sebagaimana yang ALLAH kehendaki. Kemudian ALLAH mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu, sebagaimana yang ALLAH kehendaki. Kemudian ALLAH mengangkatnya lalu berlakulah zaman Pemerintahan yang menggigit (zaman Fitnah). Berlakulah zaman penindasan dan penzaliman (pemerintahan diktator) dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang ALLAH kehendaki. Kemudian berlaku pula zaman Kekhalifahan (Imam Mahdi dan Nabi Isa) yang berjalan di atas cara hidup zaman Kenabian.(Riwayat Ahmad)
Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Nabi SAW sambil memegang tangan Sayidina Ali baginda bersabda, "Akan keluar dari sulbi ini seorang lelaki yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan. Apabila kamu mendapati demikian itu, hendaklah kamu bersama Pemuda dari Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang panji-panji Al Mahdi".(Riwayat Ath Thabrani)
Jika dunia tidak tinggal hanya sehari saja niscaya ALLAH SWT memanjangkan hari itu sehingga bangkit padanya seorang lelaki dari keturunanku atau dari kaum keluargaku, yang namanya menyerupai namaku, dan nama bapaknya menyerupai nama bapakku, ia akan mewarnai bumi dengan keadilan dan seksama sebagaimana (sebelumnya) bumi dipenuhi kezaliman dan kekejaman.(Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
Akan berlaku di akhir zaman Islam muncul dari bumi sebelah timur. (dari kitab Sababul Inhithath Al Muslimin oleh Sayid Hasan Ali An Nadawi)
Dari Abdullah bin Mas'ud yang berkata, "Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW tiba-tiba datang sekumpulan anak-anak muda dari kalangan Bani Hashim. Apabila terpandang akan mereka, maka kedua mata Rasulullah SAW berlinang air mata dan wajah baginda berubah. Aku pun bertanya, "Mengapa kami melihat pada wajahmu sesuatu yang tidak menyenangkan hati kami?" Baginda menjawab, "Kami ahlul bait telah ALLAH SWT untuk kami Akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran setelahku kelak sehinggalah datang suatu kaum dari sebelah Timur dengan membawa bersama-sama mereka panji-panji berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kejayaan lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu tetapi mereka tidak menerima hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedurjanaan. Siapa di antara kamu yang sempat menemuinya maka datangilah mereka walaupun mereka merangkak di atas salju" (Riwayat Ibnu Majah)
Sesungguhuya ketika zahir Al Mahdi, menyerulah malaikat dari atas kepalanya, "Inilah Al Mahdi sebagai khalifah ALLAH maka kamu ikutilah". Seluruh manusia tunduk dan patuh padanya dan mengecap kasih sayangnya. Sesungguhuya Al Makdi itu menguasai Timur dan Barat. Dan adapun yang membuat bai'ah kepadanya di antara rukun dan maqam, yang pertama sebanyak ahli Badar. Kemudian Abdal dari Syam mendatanginya, diikuti oleh Nujaba' dari Mesir dan Asoib dari Timur. Setelah itu ALLAH mengutus kepadanya tentara dari Khurasan dengan bendera-bendera hitam dan mereka menuju ke Syam. Dan ALLAH mengutus kepadanya dengan 3000 malaikat dan anggota (Ashabul) Kahfi di antara pembantu-pembantunya.
Dari Al Hassan, bahwasanya Nabi menyebut bala yang akan menimpa keluarganya hingga ALLAH mengutus panji-panji hitam dari Timur, siapa yang menolongnya ALLAH akan menolongnya dan siapa menghinanya ALLAH akan menghinanya, hingga mereka itu mendatangi seorang lelaki yang namanya seperti namaku. Mereka pun melantiknya memimpin mereka, maka ALLAH pun membantu dan menolongnya.(Riwayat Nuaim bin Hammad)
Dari Sauban r.a. dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, "Akan datang Panji-Panji Hitam (kekuasaan) dari sebelah Timur, seolah-olah hati mereka (pendukung-pendukung) bagai kepingan-kepingan besi (jiwa berani). Barang siapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbai'ahlah kepada mereka sekalipun merangkak di atas atas salju."(Dikeluarkan oleh Al Hafiz Abu Naim)
Dari Ali r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Akan keluar seorang lelaki dari seberang sungai yang dikatakan Al Harist Harrast, yang dihadapannya seorang lelaki yang disebut Mansur (yang dibantu), dia yang memudahkan urusan atau membela keluarga Muhammad SAW sebagaimana Quraisy telah membela Rasulullah SAW. Wajib setiap orang Mukmin menolongnya atau baginda bersabda, "Wajib orang Mukmin menerimanya". (Riwayat Imam Abu Daud dan Al Hafiz Abu Abdul Rahman An Nasa'i, Al Hafiz Abu Bakar Al Baihaqi dan Asy Syeikh Abu Muhammad Al Hussain)
Dan Amirul Mukminin Sayidina Ali Abi Talib pernah berkata:
ALLAH mengumpulkan Sahabat-Sahabatnya (Rasulullah) sebanyak jumlah ahli Badar atau jumlah tentara Thalut sebanyak 313 orang lelaki. Seolah-olah mereka singa-singa yang keluar dari hutan. Hati-hati mereka bagaikan kepingan besi. Jika mereka berkeinginan (bercita-cita) untuk mengubah bukit niscaya mereka dapat mengubahnya dari tempat asalnya. Gaya (style) mereka satu, bentuk pakaian juga satu, seolah-olah bapak mereka itu bapak yang satu. (Dari kitab Aqdud Durar Fi Akhbaril Muntazar, Beirut 1983, halaman 95)
Apa yang ingin saya katakan ialah bahwa saat ini watak dunia sudah sama seperti yang digambarkan di dalam Hadist-Hadist tersebut. Yakni watak jahiliahnya, watak politiknya, watak kebangkitan Islamnya, watak Khurasan dan lain-lain.
Watak jahiliah dunia ini sudah lumrah dikatakan oleh semua pihak. Bukan satu yang tersembunyi lagi. Telah terlalu nyata bahwa manusia-manusia modern kini adalah manusia jahiliah. Dunia ini adalah dunia jahiliah. Sudah berulang zaman jahiliah kedua di akhir zaman. Para pemimpin berfoya-foya, menzalimi, merampok uang rakyat dan tugas kepemimpinan dijadikan ladang tempat mengeruk kekayaan lumayan. Ulama-ulama menjilat, gila dunia, hasad dengki dan membuat agama menjadi bahan bisnis untuk mencari untung duniawi. Sebahagian besar orang-orang kaya adalah lintah darat, menindas, menipu, riba menjadi amalan dan uang dijadikan umpan untuk memancing manusia kepada segala bentuk maksiat. Pemuda-pemudi di zaman jahiliah adalah agen-agen mungkar yang memperjuangkan keruntuhan moral, hidup tanpa tujuan, berfoya-foya, bercinta, berzina dan membiarkan segala macam penyakit sosial dalam masyarakat. Si miskin menjadi pelarian dalam negeri sendiri, hidup gelisah, penuh hasad dan dendam dengan si kaya lalu membuat macam-macam kekacauan dalam masyarakat.
Para cerdik pandai jahiliah gila ilmu tetapi bukan untuk beramal. Ilmu diperdagangkan untuk mencari kekayaan. Ilmu yang dikatakan tinggi itu pun cuma ilmu tentang dunia dan bukan ilmu-ilmu di sebalik dunia dan sesudahnya. ALLAH Tuhan Pencipta dan sumber bagi segala ilmu tidak betul-betul dikenal, bahkan tiada tempat dalam alam jahiliah. Kebenaran dianggap kebatilan. Kebatilan dianggap kebenaran. Arak menjadi minuman standar, zina diiklankan, suami keluar pintu depan, isteri lewat pintu belakang, anak-anak durhaka dan biadab, mesjid kosong dari mengingat ALLAH, karena dijadikan tempat berbincang hal-hal dunia, panggung pertunjukan penuh sesak, maksiat dipuja, kebaikan ditentang dan sebagainya. Karena ciri-ciri tersebut, tujuan hidup manusia sudah menjadi kurang lebih sama dengan tujuan hidup hewan dan tumbuhan. ALLAH berfirman:
Dan sesungguhnya KAMI sediakan Neraka Jahannam untuk sebagian besar jin dan manusia, di mana mereka mempunyai hati tetapi tidak mau menggunakannya untuk memahami (hukum Islam), mereka mempunyai mata tetapi tidak mau menggunakannya untuk melihat (kehebatan Allah), mereka juka memiliki telinga tetapi tidak mau menggunakannya untuk mendengar (ajaran Islam). Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka adalah orang yang lalai. (Al A'raf:172)
Karena zaman jahiliah sudah berulang, maka berulang jugalah watak-watak masalah dalam masyarakat manusia. Mereka hidup benci-membenci, tuduh-menuduh, tekan-menekan, saling bersengketa, berkrisis, berperang. Keamanan hampir-hampir tidak ada. Rakyat tidak taat pada pemerintah karena pemerintah tidak berakhlak dan tidak adil terhadap rakyat. Dunia berjalan di atas 1001 masalah. Pemimpin-pemimpin dunia bersidang untuk mencari penyelesaian tetapi terjadi masalah baru yang lebih rumit. Ilmu dan akal mereka tidak mampu mencari jalan damai. Sistem hidup yang dilaksanakan menemui jalan buntu. Para pemerintah tidak tahu bagaimana mencari gantinya. Lalu membiarkan keadaan menjadi lebih kronik sedangkan mereka terus tenggelam dalam kemewahan dan kelalaian. Rakyat bukan saja menolak sistem feodal yang mereka perjuangkan bahkan membenci pemerintah. Mereka mengolok-olok dan memberontak terhadap pemerintah.
Sebab itu hampir semua negara-negara demokrasi di dunia, mendapatkan mayoritas suara terhadap pemerintah berkurang. Artinya rakyat sudah tidak suka dengan pemerintah. Mereka memilih hanya karena tidak ada pilihan lain. Kalau ada pilihan yang lebih baik niscaya mereka tidak memilih lagi. Di seluruh dunia, manusia bertanya-tanya dan menanti-nanti ketibaan seorang pembela dan penyelamat. Setiap hati menginginkan penyelesaian untuk masalah dunia. Penguasa dunia zaman jahiliah yakni Rom dan Parsi dibenci dan ditentang oleh anak-anak jajahan masing-masing di waktu zaman jahiliah itu sudah hampir berakhir. Sebab rakyat atau anak-anak jajahan sudah tidak tahan lagi dengan tekanan dan penzaliman serta peperangan yang mereka lakukan tidak henti-hentinya.
Maka hal itu jugalah yang sedang terjadi di dunia jahiliah kedua ini. Amerika dan Rusia ditentang oleh pendukung-pendukungnya sendiri. Buktinya di Rusia, 12 buah negara menuntut kemerdekaan dari Moskow. Akibatnya, punahlah komunis dan hancurlah kekuatan empire jahiliah itu. Kestabilan ekonomi dan politik tidak wujud lagi. Amerika juga sedang berhadapan dengan masalah yang lebih kurang sama. Yakni negara-negara yang berkiblat kepadanya kini sudah mencari-cari kiblat lain. Bahkan rakyatnya sendiri melihat Amerika sudah terlalu melampaui batas, kejam dan lemah. Saya kira lambat-laun Amerika juga akan senasib dengan Rusia, insya-ALLAH. Begitu juga setiap rakyat di dunia telah membenci pemerintahannya masing-masing. Bahkan orang-orang yang kelihatan berpihak padanya pun turut membencinya.
Apabila orang menolak dan membenci Amerika, dan di setiap negara rakyat membenci pemerintahnya, Artinya orang juga tidak percaya lagi pada sistem atau ideologi yang dipegangnya. Ya, ideologi-ideologi yang menjadi dasar pemerintahan negara-negara di dunia kini sudah menemui titik buntu. Perjalanannya sampai kepada banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan termasuk oleh ideologi nasionalisme, kapitalisme dan lain-lain. Masyarakat udah merasakan kegagalan ideologi yang mereka anut. Gagal untuk membentuk perpaduan, akhlak mulia, ekonomi yang bersih, pendidikan yang sempurna dan sistem hidup yang lain. Satu alternatif untuk ideologi yang gagal itu sangat diperlukan sekali.
Melihat berita-berita dunia melalui tv dan surat kabar di seluruh dunia, di mana terjadi demonstrasi, kerusuhan dan penentangan lisan oleh rakyat kepada pemerintah. Ketika Perang Teluk meletus, di seluruh dunia terjadi unjuk rasa terhadap Amerika. Rakyat sudah begitu berani terhadap singa tua itu. Selain dalam tulisan, mereka menyalurkan rasa geram dan benci di jalan-jalan, di lapangan, di warung-warung kopi, restoran, di klub-klub, di mesjid, surau dan di mana saja. Mereka menginginkan keadilan dan kedamaian. Pemimpin dunia yang ada dirasakan sudah keterlaluan dan tidak layak memimpin lagi. Politik dan orang-orangnya tidak lagi dipuja bahkan kelihatan begitu kotor dan jahat. Orang politik bukan pencetus kedamaian tapi perusak dan pemecah belah. Pemimpin politik tidak dipercayai lagi. Orang sudah mulai merasakan pemimpin yang baik itu bukan dari orang politik. Dan mereka bertanya-tanya, menanti-nanti dan mencari tokoh baru yang dirindukan, bilakah akan tiba?
Artinya dunia jahiliah kedua ini sudah berada di ujung umurnya. Maka dalam situasi seperti itu, sejarah menceritakan tentang bermulanya kelahiran dunia baru yang indah. Di waktu itulah Muhammad Rasulullah dan orang-orangnya sedang berjuang gigih untuk membangun dunia Islam. Hal ini pula yang sedang berulang di depan mata kita sekarang. Bersama jatuhnya Rusia dan lemahnya Amerika, Islam sedang bangkit perlahan lahan. Setapak sistem jahiliah menuruni tangga keruntuhan, setapak pula Islam mendaki tangga kejayaan.
Tepat seperti yang disabdakan bahwa kebangkitan itu terjadi di Timur. Dan sekarang Islam dari Timur itu sedang mengembangkan sayapnya, mengarah ke bumi Khurasan. hal itu terjadi menurut jadwal yang tersusun rapi, untuk melengkapi proses kebangkitan itu. Yakni hingga berlakunya apa yang disabdakan tentang seorang pemuda Bani Tamim yang akan menyerahkan kuasa kepada Imam Mahdi.
Siapa yang faham dan dapat menyelesaikan apa yang terjadi di dunia hari ini, pasti sudah dapat menerima bahwa tidak lama lagi akan muncul Muhammad kedua, bersama sahabat-sahabatnya sebagaimana kehadiran Rasulullah di zaman jahiliah pertama dahulu. Tetapi kezahirannya itu didahului oleh Pemuda Bani Tamim dan orang-orangnya. Atau siapa tahu sebenarnya kezahiran itu sudah dimulai atau sedang bekerja, cuma dunia belum mengetahuinya? Atau ada golongan yang mengetahuinya tetapi mereka sedang menentang kebangkitan itu karena hasad dengki dan tidak senang hati. Boleh jadi penentangan itu dilakukan oleh ulama-ulama sebagaimana terjadi pada ulama-ulama Yahudi dan kristen dahulu. Bila tiba masanya nanti, ia akan tampil ke muka untuk mengisytiharkan dirinya dan Islam yang dibawanya.
Umat Islam mesti menyadari hal itu dan berbahagia dengan kabar gembira itu. Inilah janji agung yang ALLAH hadiahkan pada umat akhir zaman. Bahkan sudah dan sedang terjadi di depan mata kita. Anda pasti melihatnya kecuali mata anda buta. Orang Yahudi pun sudah cukup arif tentang kebangkitan itu dan mereka sudah bersedia menantinya. Mereka tahu sekarang giliran Islam dan mereka mesti kalah bahkan menyerah secara rela atau terpaksa. Ini proses ulangan sejarah. Dan ini janji ALLAH yang pasti terjadi. Siapa pun tidak dapat mengelak dan menghalangnya. Dan bila hal itu terjadi, Artinya berlakulah kembali pemerintahan Islam yang adil. Pemimpinnya bagaikan payung, ulama umpama obor, si kaya menjadi bank, si miskin redha, pemuda harapan negara, pemudi tiang negara. Waktu itu negara benar-benar berada dalam keadaan aman, makmur dan mendapat keampunan ALLAH.
Penyelamat kecil (Pemuda Bani Tamim) dan penyelamat besar (Imam Mahdi) yang bakal lahir itu, saya yakin bukan dari kalangan orang politik. Karena sudah maklum bahwa yang merusak dunia hari ini adalah orang politik. Jadi mana mungkin akan ada dari kalangan mereka yang dapat menjadi penyelamat dunia ini. Pemimpin yang adil ialah orang-orang ALLAH, di mana ALLAH menaikkan mereka sebagai pemimpin melalui cara-cara yang ALLAH takdirkan. Sebagaimana naiknya Rasulullah dan para mujaddid bukan melalui politik atau hasil pilihan rakyat jelata, maka demikianlah naiknya penyelamat akhir zaman baik pemimpin yang kecil (Pemuda Bani Tamim) maupun pemimpin yang besar (Imamul MahUi), tidak mungkin melalui politik dan pemilihan. Politik penuh permainan, kepentingan, tipuan dan kebatilan. Orang-orang yang bersih pasti tidak menempuh jalan yang bahaya dan kotor itu.
Watak orang-orang ALLAH itu biasanya adalah orang-orang yang sangat dibenci dan juga sangat disayangi. Pendukungnya adalah orang yang tidak diduga dan penentangnya juga orang yang tidak disangka. Pemimpin-pemimpin itu bukan lahir dari sistem pendidikan biasa. Kita berdoa moga-moga ALLAH segerakan janji-janjiNya untuk kita. Dan kita berharap agar kita turut bersedia untuk terlibat di dalam operasi agung ini. Moga-moga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang tidak mempercayai, apalagi menentangnya. amin...
Thursday, July 23, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
ReplyDelete