Seorang yang terkenal arif pernah bercerita, bahwa ia pernah menemui seorang pandai besi yang sangat ajaib. Ia mengerjakan pekerjaannya tanpa pernah menggunakan alat anti api atau lain-lainnya. Hanya dengan tangan kosong, ia mampu memegang besi yang sedang membara.
Ketika si arif menanyakan penyebab kekebalannya, pandai besi tadi menceritakan peristiwa yang pernah ia alami. Beberapa tahun yang lalu, aku mempunyai tetangga seorang wanita yang sangat cantik. Aku jatuh cinta kepadanya, tetapi ia hanya biasa-biasa saja dan tak membalas cintaku.
Setelah lama menanti, akhirnya kesempatan datang juga. Pada musim paceklik, ia datang ke rumahku dan berkata,
“Berilah aku makan karena Allah.”
“Aku tidak akan memberimu makan, kecuali kalau kau menerima cintaku.”
“Astaghfirullah, tidak ada jalan bagiku untuk melakukan kemaksiatan,” jawabnya seraya ketakutan. Karena ia menolak permintaanku, aku tetap tidak memberinya makan, dan kubiarkan saja ia berlalu pulang.
Karena saat itu sedang kemarau panjang, penduduk banyak yang mengalami kelaparan. Mungkin karena terpaksa, pada hari kedua ia datang lagi ke rumahku. Ia meminta seperti ucapannya kemarin dan aku tetap menolak untuk memberinya makan, sampai ia mau membalas rasa cintaku yang semakin menggelora.
Pada hari ketiga ia datang lagi dan meminta dengan berkata,
“Berilah aku makan karena Allah. Sungguh aku akan binasa karena menahan lapar.”
Aku tetap bertahan dengan memberinya syarat agar mau menerima cintaku. Mulanya ia akan pulang, tetapi akhirnya kembali dan masuk ke dalam rumahku.
Setelah kusediakan makanan di hadapannya, sambil menangis ia bertanya,
“Kamu memberiku makan karena Allah?”
“Tidak!” jawabku cepat.
Benar-benar diluar dugaanku. Dalam keadaan lapar, ia tak menjamah makanan yang telah tersedia di meja, tetapi segera keluar meninggalkanku yang kebingungan.
Pada hari keempat, iapun datang lagi dan meminta seperti biasa. Aku tetap bertahan dengan mengatakan memberinya karena cinta, bukan karena Allah. Akhirnya ia masuk ke rumahku, dan aku segera menyediakan makan seperti kemarin.
Sewaktu menyediakan makan, secara tiba-tiba aku menjadi sadar dan kagum dengan ketabahannya. “Tiga hari wanita ini bertahan demi untuk tidak mendekati kemaksiatan, padahal ia akan binasa karena lapar, mengapa aku justru bersikap sebaliknya? Aku bertaubat ya Allah, semua ini karena aku telah terbakar oleh api cinta.”
Setelah berucap dalam hati, saat itu juga aku segera berkata kepadanya,
“Minum dan makanlah, jangan takut-takut, sekarang aku memberimu karena Allah.” Mendengar ucapanku ini ia segera berkata,
“Ya Allah, apabila yang ia katakan benar, maka haramkanlah api kepadanya baik di dunia ini maupun di akherat kelak.”
Ternyata doanya telah dikabulkan oleh Allah, karena semenjak itu aku tak pernah merasakan panas lagi walaupun tanganku memegang api.
Setelah mendengar semua cerita penyebab kekebalan pandai besi ini, orang arif tadipun menyambung, “Maha Suci Allah, aku juga pernah mendengar sebuah hadits, bahwa siapa yang berkuasa untuk berzina, tetapi ia tidak melakukannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberi keamanan pada hari Kiamat kelak, diharamkannya api baginya, dan akan dimasukkan orang itu ke dalam surga.”[]
Tuesday, December 22, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment