Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka
karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama
karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih,
sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai,
itulah dalamnya cinta
Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu
memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih
dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan
yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya
Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja
Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati
menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian
kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu
dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu
membutakan mata hati dari kebenaran
Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal
kehidupan tanpa batas Menjadi media amaliyah
dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati
mewarnai kebahagiaan hakiki Agungnya
epatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan,
bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya,
keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian
melalui kekasih yang mencintai Karena Allah
adalah kekasih Zat yang abadi
Cintailah kekasihmu setulusnya
maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki
Wednesday, June 10, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment